Minggu, 24 Maret 2013

Sistem Client Server





 Bab 1. Pengenalan Sistem Terdistribusi


1.1.  Definisi Sitem Terdistribusi 

Sistem distribusi adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing). 
Sistem terdistribusi merupakan kebalikan dari Sistem Operasi Prosesor Jamak. Pada sistem tersebut, setiap prosesor memiliki memori lokal tersendiri. Kumpulan prosesornya saling berinteraksi melalui saluran komunikasi seperti LAN dan WAN menggunakan protokol standar seperti TCP/IP. Karena saling berkomunikasi, kumpulan prosesor tersebut mampu saling berbagi beban kerja, data, serta sumber daya lainnya.
Sistem terdistribusi dapat dikatakan sebagai suatu keberadaan beberapa komputer yang bersifat transparan dan secara normal, setiap sistem terdistribusi mengandalkan layanan yang disediakan oleh jaringan komputer.  

Dalam penggunaanya sistem terdistribusi sangat diperlukan karena: 
 Performance
Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi daripada komputer yang terpusat
 Distribution
Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin yang berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial)
 Reliability
Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan
 Incremental Growth
Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat
 Sharing Data/Resource
Resource adalah:
Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.
Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data, obyek data).
 Communication
Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia

Beberapa contoh dari sistem terdistribusi yaitu :

1. Internet, merupakan suatu bentuk jaringan global yang menghubungkan komputer denga satu sama lainnya, yang dapat berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol.





2. Intranet 
Jaringan yang teradministrasi secara lokal
Biasanya proprietary
Terhubung ke internet (melalui firewall)
Menyediakan layanan internal dan eksternal



 


3. Sistem terdistribusi multimedia 
Biasanya digunakan pada infrastruktur internet
 Karakteristik
Sumber data yang heterogen dan memerlukan sinkronisasi secara real time
 Video, audio, text Multicast
Contoh:
- Teleteaching tools (mbone-based, etc.)
- Video-conferencing
- Video and audio on demand

4. Mobile dan sistem komputasi ubiquitous 
 Sistem telepon Cellular (e.g., GSM)
 Resources dishare : frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu frekuensi, bergerak
 Komputer laptop, ubiquitous computing
 Handheld devices, PDA, etc


 5. World wide web 
 Arsitektur client/server tebuka yang diterapkan di atas infrastruktur internet
 Shared resources (melalui URL)
 


6. Contoh distribusi yang lainnya seperti 
 Sistem telepon seperti ISDN, PSTN
 Manajemen jaringan seperti Administrasi sesumber jaringan
 Network File System (NFS) seperti Arsitektur untuk mengakses sistem file melalui jaringan.

1.2.  Karakteristik Sistem Terdistribusi 

Dalam system terdistribusi terdapat beberapa karakteristik yaitu :
1. No global clock
- Terdapat batasan pada ketepatan proses sinkronisasi clock pada sistem terdistribusi, oleh karena asynchronous message passing
- Pada sistem terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui global state sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency dan message passing)
2. Independent failure
- Kemungkinan adanya kegagalan proses tunggal yang tidak diketahui
- Proses tunggal mungkin tidak peduli pada kegagalan sistem keseluruhan
3. Concurrency of components
- E.g. Beberapa pemakai browser mengakses suatu halaman web secara bersamaan.
- Bagaimana jika ada operasi update?


1.3.   Model Sistem Terdistribusi 

Dalam pelaksanaannya sistem terdistribusi memiliki berbagai bentuk (model), yaitu : 
1. Sistem client - server 
Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi yang membagi jaringan berdasarkan pemberi dan penerima jasa layanan. Pada sebuah jaringan akan didapatkan: file server, time server, directory server, printer server, dan seterusnya.



 



2. Sistem point to point 
Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server. 

3. Sistem terkluster
Adalah gabungan dari beberapa sistem individual (komputer) yang dikumpulkan pada suatu lokasi, saling berbagi tempat penyimpanan data (storage), dan saling terhubung dalam jaringan lokal (Local Area Network). Sistem kluster memiliki persamaan dengan sistem paralel dalam hal menggabungkan beberapa CPU untuk meningkatkan kinerja komputasi. Jika salah satu mesin mengalami masalah dalam menjalankan tugas maka mesin lain dapat mengambil alih pelaksanaan tugas itu. Dengan demikian, sistem akan lebih handal dan fault tolerant dalam melakukan komputasi. Dalam hal jaringan, sistem kluster mirip dengan sistem terdistribusi (distributed system). Bedanya, jika jaringan pada sistem terdistribusi melingkupi komputer-komputer yang lokasinya tersebar maka jaringan pada sistem kluster menghubungkan banyak komputer yang dikumpulkan dalam satu tempat. 


1.4.   Permasalahan Sistem Terdistribusi 

Masalah dengan sistem terdistribusi yang dapat dimunculkan antara lain berkaitan dengan :

 Software - bagaimana merancang dan mengatur  software dalam Distribusi Sistem
 Ketergantungan pada infrastruktur jaringan 
 Kemudahan akses ke data yang di share, memunculkan masalah keamanan

Dalam setiap penggunaan suatu sistem, banyak sekali ditemui permasalahan – permasalahan yang muncul, begitu juga dengan sistem terdistribusi.  Selain  permasalahan – permasalahan yang akan dihadapi terdapat tantangan – tantangan dalam sistem terdistribusi. 

1.5.   Tantangan Sistem Terdistribusi
Tantangan yang ada  dalam Sistem Terdistribusi yaitu : 
1. Keheterogenan komponen (heterogenity)
2. Keterbukaan (openness)
3. Keamanan (security)
4. Scalability
5. Penanganan kegagalan (failure handling)
6. Concurrency of components
7. Transparansi

1. Keheterogenan
 Suatu sistem terdistribusi dapat dibangun dari berbagai network, operation system, hardware dan programming language  yang berbeda.
 IP dapat digunakan utk mengatasi perbedaan jaringan.
 Middleware mengatasi perbedaan lainnya.

2. Keterbukaan
 Mendukung extensibility.
 Setiap komponen memiliki antarmuka (interface), yg di-publish ke komponen lain.
 Perlu integrasi berbagai komponen yg dibuat oleh programmer atau vendor yg berbeda. 

3. Keamanan
 Shared resources & transmisi informasi rahasia perlu dilengkapi dengan enkripsi.
 Cegah denial of service.

4. Scalability
 Penambahan pemakai membutuhkan penambahan resource yg konstan.
 Cegah bottleneck.
 Jika perlu, gunakan replikasi.
5. Penanganan Kegagalan Setiap proses (komputer atau jaringan) dapat mengalami kegagalan secara independen. Komponen lain harus tetap berjalan dgn baik. E.g. failed branch in a distributed banking system.

6. Concurrency
 Multiple users with concurrent requests to a shared resources.
 Setiap resource hrs aman di lingkungan tersebut di atas.

7. Transparansi
Transparan: bagi pemakai, keberadaan beberapa komponen tampak sebagai satu sistem saja.
 Access transparency:
Local & remote resources dapat diakses dengan operasi yg sama.
 Location transparency:
Resource dapat diakses tanpa tahu di mana lokasinya.
Bagaimana pendapat Anda mengenai hyperlink & URL?
 Concurrency transparency:
Beberapa proses dapat sama-sama menggunakan suatu resource tanpa saling interferensi.
Bagaimana jika beberapa pemakai secara bersamaan akan mengubah suatu berkas?
 Replication transparency:
Pemakai maupun pemrogram aplikasi tidak perlu mengetahui adanya replikasi resource, yg dapat meningkatkan kehandalan dan unjuk kerja.
 Failure transparency:
Pemakai dan pemrogram aplikasi dapat menyelesaikan tugasnya walaupun ada kegagalan hardware atau software.
 Mobility transparency:
Resource dan klien dapat berpindah tanpa mempengaruhi operasi pemakai atau program.
 Performance transparency:
Sistem dapat dikonfigurasi ulang untuk meningkatkan unjuk kerja, sejalan dengan perubahan beban sistem.
 Scaling transparency:
Sistem dan aplikasi mudah bertambah luas tanpa perubahan struktur sistem dan algoritma aplikasi.


















































Referensi:
4. Adang Suhendra, Kuliah Sistem Terdistribusi 1 & 2, http://staffsite.gunadarma.ac.id/adang/index.php?stateid=files&xcat_id=0.6

5. Budi Susanto, Pengantar Sistem Terdistribusi, http://lecturer.ukdw.ac.id/budsus/sister/Modul1.pdf

6. Willy Sudiarto Raharjo, Pengantar Sistem Terdistribusi, http://lecturer.ukdw.ac.id/willysr/sister-ti/

Sabtu, 16 Maret 2013

Tugas Internet Dasar


TUGAS 1
PEMOGRAMAN INTERNET DASAR



Oleh:
YOGI SUARDI
NPM : 41155050100079



Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Informatika
Universitas Langlangbuana Bandung
2013



1.       Bagaimana Sejarah Internet.?

1.Pengertian Internet

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

 Sejarah internet

Berikut sejarah kemunculan dan perkembangan internet.

Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan "at" atau "pada". Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0.

2.       Sebutkan 10 jenis aplikasi yang terhubung dengan internet dan kategorikan aplikasi tersebut termasuk bahasa pemograman desktop atau website.?

a.       Desktop base adalah sebuah aplikasi yang berbasis desktop yang teristall pada sebuah komputer, dan kita bisa jalankan aplikasi tersebut sewaktu-waktu.
Aplikasi  yang termasuk bahasa pemograman desktop antara lain:
1.       Yahoo Messenger
2.       Skype
3.       Mozilla Firefox
4.       Google Chrome
5.       Microsoft Office
6.       Adobe Reader

b.       Web base  adalah sebuah aplikasi yang dijalankan oleh browser dan tersambunga dengan  internet. Bentuknya adalah HTML.
Aplikasi yang termasuk bahasa pemograman Web antara lain:
1.       Word Wide Web. World Wide Web atau www merupakan aplikasi yang paling banyak digunakandan merupakan aplikasi yang paling penting. Aplikasi www dapat dimanfaatkan untuk  berbagai hal. www adalah dokumen-dokumenn internet yang disimpan di server-server yang terdapat di seluruh dunia. Dokumen web tersebut dibuat dengan menggunakanformat hypertext dan hypermedia, yaitu Hyper text Markup Language (HTML). HTMLmempunyai kemampuan untuk menghubungkan (link) sebuah dokumen dengan dokumenyang lain. Halaman-halaman web yang dibuat dengan menggunakan HTML digunakanuntuk menyimpan informasi. Dokumen yang dibuat dengan HTML tersebut dapatmemuat teks, gambar, animasi, audio, dan video.
2.       E-Mail. E-Mail atau surat elektronik adalah aplikasi internet untuk sarana komunikasi surat-menyurat dalam bentuk elektronik. Adapun situs yang memberikan layanan e-mail seperti yahoo!, Gmail, bolehmail dan masih banyak lagi.
3.       Mailing List. Mailing list atau Milis adalah aplikasi internet yang digunakan sebagai sarana diskusi atau bertukar informasi dalam satu kelompok melalui e-mail.
4.       Newsgroup. Newsgroup adalah aplikasi internet yang digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dalam sebuah forum. Biasanya, anggota forum newsgroup mempunyai kepentingan dan ketertarikan yang sama serta membahas topik-topik tertentu.
5.       Internet Relay Chat. IRC adalah aplikasi internet yang digunakan untuk bercakap-cakap di internet. Bercakap-cakap di internet dikenal dengan istilah chatting.
6.       File Transfer Protocol. FTP adalah aplikasi internet yang digunakan untuk mengirimkan atau mengambil file ke atau dari komputer lain. FTP biasa digunakan untuk download dan upload file.
7.       Telnet.Telnet adalah aplikasi internet yang digunakan untuk mengakses komputer yang letaknya jauh. Telnet dapat digunakan jika kita mempunyai IP Address dengan User ID and Password ke komputer tersebut.

3.       Sebutkan jenis IP Addres dari kelas A sampai kelas C.?

 IP adalah protokol di internet / jaringan komputer yang mengurusi masalah pengalamatan dan mengatur pengiriman  paket data sehingga ia sampai ke alamat yang benar. Setiap komputer jaringan atau terkoneksi internet harus memiliki alamat yang unik. Satu alamat hanya boleh dimiliki satu komputer.  IP Adders adalah identitas satu komputer dalam jaring computer / internet, seperti halnya rumah kita memupnyai nomer rumah yang tertempel pada dinding. Penulisan IP Adders terbagi  4 kelompok 8 bit yang dituliskan dalam bilangan biner. Dimana setiap kelompok dalam IP  Adders dipisahkan oleh titik  (red;Dot). Nilai terbesar dari bilangan biner 8 bit adalah 255. Oleh karena itu jumlah IP Adders yang tersedia ialah 255.255.255.255 IP Adders yang sebanyak ini harus dibagi bagikan keseluruh pengguna jaringan komputer / internet di seluruh dunia.






PEMABAGIAN KELAS KELAS IP ADDERS
Dengan adanya permasalahan tersebut maka IP Adders dibagi sesuai dengan kelas kelas IP Adders. Dasar pertimbangan Pembagian IP Adders ke dalam kelas kelas adalah untuk mempermudah penditribusian pendaftaran IP Adders kepengguna jaringan komputer / internet. IP Adders ini dibagi dalam 5 kelas yaitu : kelas A, kelas B Kelas  C, kelas D dan kelas E.
Perbedaan dari masing masing kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Kelas  A dipakai oleh sedikit jaringan namun jaringan ini memiliki anggota yang besar. Kelas B dipakai untuk jaringan sedang dan besar kelas ini mempunyai banyak jaringan dan juga memiliki anggota yang besar hingga ribuan. Kelas C dipakai oleh banyak jaringan namun, anggota masing masing jaringan sedikit. Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam pengenggunaan normal, kelas D dipergunakan dalam jaringan multicasting dan kelas E untuk keperluan Eksperimental.
Pemabagian kelas kelas IP Adders didasarkan dua hal network ID dan host ID  dari suatu IP Addres.  Setiap IP Addres meruapakan pasangan sebuah network ID dan sebuah host ID. Network ID ialah bagian IP Addres yang digunakan untuk menujukan temapat komputer ini berada, sedangkan host ID ialah bagian dari IP Addres yang digunakan untuk menunjukan workstation, server, router dan semua TCP?IP lainnya dalam jaringan tersebut dalam jaringan host ID harus unik.

1.       Kelas A
Karakteristik  :
Format                           : 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhh
Bit pertama                   : 0
Panjang NetID             : 8 bit
Panjang HostID           : 24 bit
Byte pertama                                : 0 – 127
Jumlah                           : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP                       : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP                      : 16.777.214 IP Adders pada tiap kelas  A
IP Addar kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Bit pertama dari kelas A selalu diset 0 sehingga byte terdepan kelas A selalu bernilai antara 0 dan 127. IP Adders kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID  24 bit berikutnya. Dengan demikian pembacaan IP Adders kelas A : misalnya  012.26.2.6 ialah :
Network ID                    : 012
Host ID                        : 26.2.6
Dengan panjang host ID yang 24 , maka network ini dapat menampung sekitar 16 juta host setiap jaringan .

2.       Kelas B
Karakteristik :
Format                           : 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
Dua bit pertama           : 10
Panjang NetID             : 16 bit
Panjang HostID           : 16 bit
Byte pertama                                : 128 – 191
Jumlah                           : 16.384 kelas B
Range IP                       : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP                      : 65.532 IP Adders pada tiap kelas B
IP Adders kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Dua bit pertama dari IP addres kelas B selalu diset 10 sehingga byte terdepan dari IP adders ini selalu bernialai diantara 128 hingga 191. Pada IP Adders kelas B, network ID ialah 16 bit pertama sedangkan 16 bit berikutnya ialah host ID. Dengan demikian pembacaan IP addres kelas B misalkan: 128.29 121.1 ialah:
Network ID                    : 128.29
Host ID                        : 121.1
Dengan panjang host ID yang 16 bit, IP Adders Kelas B ini menjangkau sampai 16.320 jaringan dengan masing-masing 65024 host.      

3.       Kelas C
Karakteristik :
Format                           : 110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh
Tiga bit pertama          : 110
Panjang NetID             : 24 bit
Panjang HostID           : 8 bit
Byte pertama                                : 192 – 223
Jumlah                           :  2.097.152 kelas C
Range IP                       : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP                      : 65.532 IP Adders pada tiap kelas C
IP Adders kelas C awalnya digunkan untuk jaringan berskala  kecil mislanya LAN. Terdiri atas network 192.0.0.0 sampai 223.255.255.0. Network ID ada pada tiga bit yang pertama selalu berisi 111. Bersama 21 bit berikutnya membentuk network ID 24 bit. Host ID ialah 8 bit terakhir. Kelas ini menjangkau hingga hampir 2 juta jaringan dengan masing-masing 254 host.



4.       Kelas D
Karakteristik :
Format                           : 1110mmmmm mmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmm
4 Bit pertama                                : 1110
Bit multicasting             : 28 bit
Byte inisial                    : 224 – 247
Diskripsi                        : Kelas  D adalah ruang alamat multicasting RFC (1112)
IPAddres kelas D dipergunakan untuk  IP Adders  multicasting. 4 bit pertama IP Addres kelas D diset 1110. Bit bit seterusnya diatur sesuai multicasting grup yang menggunakan IP Adders ini. Dalam multicasting tidak dikenal host ID dan network ID.

5.       Kelas E
Karakteristik :
Format                           : 1111rrrrr rrrrrrrr rrrrrrrr rrrrrrr
4 Bit pertama                                : 1111
Bit cadangan                                : 28 bit
Byte inisial                    : 248 – 255
Diskripsi                        : Kelas  E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk
  keperluan   eksperimental
IP Addres kelas E tidak digunakan untuk keperluan umum. 4 bit pertama diset 1111.

4.       Mengapa website dapat bekerja melalui internet? Jelaskan?

Pengertian WWW

WWW merupakan singkatan dari World Wide Web, atau yang lebih sering kita dengar dengan sebutan website. Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan komponen atau kumpulan komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara, video, animasi dlsb. sehingga lebih merupakan media informasi yang menarik untuk dikunjungi.
cara kerja www adalah : semua informasi yang tersedia di website tersimpan di sebuah internet webserver atau disebut webserver saja. Informasi yang tersimpan di webserver tersebut umumnya akan ditampilkan dalam bentuk HTML (Hypertext Markup Language). Dari komputer yang kita gunakan, website dapat diakses dengan menggunakan sebuah software atau program aplikasi yang disebut web browser atau disebut browser saja. Contoh-contoh browser adalah: internet explorer, opera, firefox, google chrome dll.

Cara Kerja WWW

Bagaimana cara kerja www atau website?

cara kerja website 











a)       Pengunjung website mengetikan alamat website, misalnya www.eridesktop.com
b)       Malalui jaringan internet, pengungjung melakukan request alamat www.eridesktop.com ke registar
c)       Registar adalah perusahaan tempat nama www.eridesktop.com terdaftar, registar memerintahkan DNS server untuk mencari alamat www.eridesktop.com
d)       DNS server menemukan alamat www.eridesktop.com dan memerintahkan hosting server untuk memberikan file-file yang diminta oleh pengunjung.
e)       File-file yang diberikan oleh hosting server di terima dan diterjemahkan/ditampilkan oleh web browser

Diagram lain yang menjelaskan cara kerja www atau website adalah sebagai berikut :
misalnya ketika anda mengetikan www.eridesktop.com di browser anda lalu menekan ENTER, lalu apa yang terjadi.? bisa dijelaskan dengan diagram dibawah ini:


cara kerja www dan jenis-jenis website
 

 

 

 

 

 







Keterangan Istilah :

a)       Hosting server: seperangkat komputer tempat menyimpan data dan file-file konten sebuah website seperti gambar, audio, teks dll.
b)       DNS server : berfungsi untuk menterjemahkan domain (nama website) dan memerintahkan hosting server untuk memberikan file-file yang diminta pengunjung.
c)       Registar: perusahaan tempat sebuah domain (nama website ) terdaftar.

Jenis-Jenis Website

jenis-jenis website dibagi kedalam berbagai macam kategori :

Jenis Website Berdasarkan Cara Akses:

a)       Stand alone: website yang hanya bisa diakses oleh satu komputer saja.
b)       Intranet : website yang hanya bisa diakses oleh komputer yang terhubung dalam satu jaringan intranet seperti jaringan kantor, rumah dlsb tetapi tidak bisa diakses lewat internet
c)        Internet : website yang bisa diakses melalui jaringan internet.

Jenis Website Berdasarkan Perubahan Konten :

Website statis: website yang konten websitenya bersifat permanen (tidak bisa diubah-ubah), untuk mengubahnya harus mengubah source code dari website tersebut.
Website dinamis: website yang kontentnya bersifat dinamis dan bisa diubah-ubah sesuai dengan keinginan pemilik website. Website ini memiliki halaman administrator untuk mengubah-ubah kontent dari website.